Mengajar dengan berpusat pada siswa

Minggu, 30 Desember 2007

Saat mengajar di kelas terkadang kita tergoda untuk mengajar seperti dahulu kita di ajarkan oleh guru-guru kita. Pada tahun-tahun dimana orang yang saat ini menjadi guru sedang menjadi murid di sekolah, pembelajaran diberikan dengan guru sebagai pusat. Ada seorang rekan saya yang menyebutkan situasi tersebut dengan ‘chalk and talk' alias tulis sesuatu di papan tulis di selingi dengan guru yang berbicara panjang lebar, sambil sesekali memperhatikan murid menyimak atau tidak.



Dengan demikian guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan di samping buku teks. Sesekali guru menyuruh muridnya berdiskusi dalam lay out atau susunan bangku kelas yang dideretkan dari depan ke belakang. Saat mengerjakan tugas dari guru pun, murid mengerjakannya secara individual.

Untuk itu marilah kita mulai membelajarkan siswa dengan tidak menggunakan cara seperti dulu kita di belajarkan oleh guru kita dahulu dengan melakukan;

  • mengamati siswa, memberi saran atau berbagi ide dengan cara yang baik.

  • Mulai menggunakan bantuan visualisasi, apa saja tidak harus menggunakan bantuan Teknologi Informasi jika belum memungkinkan ,

  • ajak siswa ke tempat dimana siswa bisa merasakan proses ‘mengalami',

  • hadirkan pembicara tamu,

  • bahaslah kejadian-kejadian mutakhir dikelas anda

  • Jadilah fasilitator dalam diskusi yang kurang lebih, baik isi maupun bahasannya bernuansakan situasi di kehidupan nyata

  • Aturlah susunan bangku kelas anda yang dinamis sehingga siswa aktif bergerak, dengan demikian siswa bisa bekerja secara kooperatif dalam berbagai tugas

  • Saat memberikan tugas kepada siswa, rincilah tugas hingga siswa tahu kapan harus bekerja secara mandiri atau bekerja dalam kelompok.

0 komentar: