Stiker anak nakal

Selasa, 27 November 2007

buku-bagus.jpg

Buku luar biasa ini dikarang oleh penulis Korea yang bernama Hwang Sun-Mi dan Kwon, Sa-woo. Buku ini adalah buku seri Erlangga for Kids. Saat membaca buku ini ingatan saya kembali ke masa beberapa tahun berselang saat baru memulai karir di kelas. Buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang mau menjadikan kelasnya menjadi kelas demokratis.


stiker-anak-nakal.jpg


Tentu saja sang penulis buku bukan memberikan kita trik yang siap pakai. Yang penulis lakukan malah mengombang-ambing perasaan kita sang pembaca saat membaca lembar demi lembar. Maklum buku ini sepertinya menjadi refleksi bagi saya. Jika waktu boleh berputar ingin rasanya saya merubah sikap saat dikelas dan mulai mau memperhatikan perasaan dan berlaku adil pada semua siswa.

Baru beberapa waktu ini saya mendapat kalimat menarik hubungan nya dengan berlaku baik dan adil pada siswa yaitu " Guru atau orang tua yang baik adalah orang yang cepat memberi penghargaan dan yang lambat menghukum".Tokoh buku ini adalah seorang anak laki yang bernama Boni. Saya yakin sang tokoh buku ini mewakili perasaan anak-anak kita yang menjadi subyek pembelajaran di kelas. Sebuah perasaan ingin dihargai, diberi perlakuan adil dan yang terpenting dilihat dan diberi penghargaan saat melakukan hal yang baik. Hal yang merupakan usaha peningkatan dirinya sebagai individu.

Kadang sebagai guru kita lupa, hanya menegur, menghukum dan memperhatikan saat siswa berbuat salah. Ketika mereka berbuat baik dengan cepat kita bilang "Kan sudah seharusnya..murid yang baik memang harus begitu..". Tanpa kata pujian yang fokus pada apa yang dilakukannya.

Buku ini mempertentang kan ide stiker sebagai cara menghargai dan menghukum anak. Betapa stiker dalam buku ini, oleh tokoh cerita ini menjadi semacam ‘hidup dan mati' yang mempengaruhi suasana hatinya dikelas dan dirumah.

Beberapa hal yang bisa diambil dari buku ini sebagai bahan masukan kita di kelas antara lain;

Penghargaan

Jangan mengambil lagi apa yang sudah kita berikan kepada siswa sebagai penghargaan. Siswa akan selalu berubah perilakunya. Turun dan naik, namun penghargaan (dalam buku ini diwakili oleh stiker) tidak boleh kita ambil kembali walaupun tindakan demikian kita maksudkan sebagai konsekuensi dari perilaku nya.

Ketua kelas atau pemimpin dikelas

Lakukanlah rotasi terhadap jabatan pemimpin. Semua anak bangga dan senang jadi pemimpin. Biarkan anak merasakan sensasi nya dalam satu waktu.

Perselisihan dikelas

Jangan mengambil satu pihak sebagai pihak yang selalu salah atau benar. Bersikaplah tidak dengan emosi. Mintalah penjelasan. Apabila ada anak yang terlihat emosional itu biasa. Setelah mendengarkan penjelasan. Mintalah kedua belah pihak saling berjabat tangan dan meminta maaf. Jadi jangan satu pihak saja yang diminta untuk meminta maaf. Karena butuh dua orang untuk berkonflik.

Menerapkan peraturan

Terapkan peraturan berdasarkan kesepakatan. Jadi tidak seperti kata tokoh dalam buku ini yang berkata "ternyata semuanya bergantung pada bu guru" saat mendapati dirinyadiperlakukan tidak adil.

Saat selesai membaca buku ini, sambil menahan napas, saya membolak-balik buku ini kebelakang dan mulai menghitung stiker guru jahat. Sebuah stiker yang Boni buat untuk gurunya saat dirinya sudah semakin mempertanyakan mekanisme pemberian stiker anak nakal dan anak baik yang ada dikelasnya. Stiker ini Boni berikan secara diam-diam pada saat Ibu guru nya juga memberikan stiker anak nakal buat dirinya.

Stiker Guru Jahat Satu

  • Tidak memberi stiker anak nakal pada tukang ngadu


Stiker Guru Jahat Dua

  • Yang menyebabkan perkelahian adalah Deni


Stiker Guru Jahat Tiga

  • Saya juga disuruh menjawab pertanyaan dong!


Stiker Guru Jahat Empat

  • Saya bukannya ribut, tapi menanyakan soal matematika


Stiker Guru Jahat Lima

  • Ibu guru judes


Stiker Guru Jahat Enam

  • Aku tidak suka warna kuning (stiker anak nakal diberikan dengan warna in)


Stiker Guru Jahat Tujuh

  • Tidak boleh mengubah peraturan seenaknya!


Stiker Guru Jahat Delapan

  • Harus ditanya dulu kenapa Mici terlambat


Di akhir buku ini guru menyadari kekeliruannya saat dia menemukan koleksi stiker anak nakal untuk persediaan selama satu tahun ajaran, habis ditenggelamkan Boni di toilet. Saat yang sama ‘stiker guru jahat' Boni untuk dirinya juga ditemukannya.

Dia merasa stiker -stiker anak nakal dan anak baik itulah yang mempersulit dia dalam mengajar anak-anak. Hal demikian dikatakanya langsung pada Boni.

Buat Boni hari itu adalah hari yang paling indah dalam hidupnya. Ibu guru menjadi benar-benar seperti ‘Ibu Guru' di matanya.

0 komentar: