Membuka diri untuk kebutuhan belajar siswa

Senin, 26 November 2007

pelatihan-diff-learn2.jpg

Selama dua hari (15 dan 16 November 2007)saya menjadi peserta inhouse workshop mengenai "belajar dan mengajar" . Workshop berlangsung setelah siswa pulang sekolah. Menarik sekali mengamati jalannya workshop, dikarenakan fasilitator workshop (Ade, Neena, Nira dan Hazzah) berusaha menyajikan materi secara runtut dan padat metode.



Workshop yang saya ikuti tidak hanya memberikan teori dan pengetahuan baru tetapi juga memberikan saya strategi yang siap pakai dikelas. Saya dan teman-teman yang menjadi peserta, difasilitasi segala ide dan pengertiannya sambil diarahkan menuju pengertian yang baru mengenai paradigma belajar dan mengajar.

pelatihan-diff-learn.jpgSebuah tema besar yang dibahas adalah "Bagaimana guru mencari cara yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan serta cara belajar siswa yang berbeda-beda". Banyak guru hanya memakai satu metode dan satu strategi saat membelajarkan kelasnya. Padahal dalam sebuah kelas, para siswa tidak mungkin memiliki hanya satu jenis kecerdasan (ingat;teori kecerdasan majemuk) atau hanya satu gaya belajar saja.

Dengan demikian hal yang dapat guru lakukan antara lain

1. Melakukan penerapan prinsip dengan ;

  • Membuat kelas nya menjadi kelas yang nyaman dan aman untuk semua warganya. Segala metode dan strategi pembelajaran tidak akan berhasil jika suasana kelas tidak mendukung serta tidak adanya pengelolaan kelas yang baik.

  • Melakukan pembelajaran dengan kelompok atau grup. Dengan memecah siswa menjadi kelompok membuat siswa tidak cepat bosan dan bisa membuat siswa mengeluarkan segala kompetensinya dengan baik.

  • Metode pengujian siswa yang berbeda-beda.


2. Guru dapat melakukan pembedaan pembelajaran untuk siswa pada (dalam hal ini prinsip kecerdasan majemuk dan gaya belajar benar-benar diperhatikan)

  • Isi pembelajaran (buatlah semacam kontrak untuk siswa, misalnya bila ada siswa yang sangat baik di bidang matematika namun rendah minatnya pada bidang bahasa, anda bisa mengatur kontrak mengenai penyelesaian tugas dan kapan mereka akan menyelesaiakan nya. Dengan demikian model ini memberikan pengalaman kepada siswa. Pada saat yang sama siswa menjadi punya rasa tanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya)

  • proses pembelajaran (fokus pada keterampilan yang dimiliki siswa , atau fokus kan pada pembelajaran sambil mengupayakan variasi pada aktivitas siswa dan metode guru dalam membelajarkan siswa)

  • Produk atau hasil dari pembelajaran (biarkan siswa mengekspresikan hasil belajarnya dengan gaya atau jenis kecerdasan yang mereka miliki dan mampu lakukan secara berbeda-beda)


3. Mengacu pada siswa

  • Kesiapan siswa menerima pelajaran atau pengetahuan apa yang mereka miliki sebelumnya.

  • Profil pembelajar yang bagaimana yang mereka miliki. (profil pembelajar siswa dibentuk oleh gaya belajar, budaya, jenis kelamin, atau kecerdasan apa yang mereka miliki).

  • Ketertarikan siswa.

0 komentar: