Mari lakukan perubahan, ubah acara pengambilan rapor di sekolah anda dengan 'Student Led Conference'

Selasa, 18 Maret 2008

student-led-conference-di-sekolah.jpg

Sepanjang perjalanan saya sebagai pembelajar, masa-masa yang saya anggap sangat berat adalah saat ulangan, ujian dan pengambilan rapor. Serasa hari-hari tersebut menjadi ajang pembuktian diri untuk semua kerja keras yang sudah diupayakan. Saat tiba pengambilan rapor hati terasa harap-harap cemas menunggu vonis dari guru mengenai nilai serta ranking yang akan diberikan.



Bila dipikir-pikir berat sekali perjalanan kita dahulu saat belajar. Alih-alih belajar yang menyenangkan malah belajar yang membuat mental menjadi terus menerus was-was dan hanya berorientasi pada hasil bukan proses.

Berbicara mengenai pengambilan rapor ada sebuah cara untuk menjadikan saat pengambilan rapor menjadi saat yang baik untuk mengeratkan hubungan orang tua, guru dan siswa saat bersamaan. Ingat saat pengambilan rapor bukan pengadilan yang memutuskan hasil belajar anak dalam sehari tetapi selayaknya menjadi ajang orang tua dan guru menghargai apa yang anak sudah usahakan, bagaimanapun hasilnya.

Cara itu adalah mengubah acara pengambilan rapor menjadi ‘student lead conference' (silahkan anda menuju ke blog Miss Unita yang juga membahas hal ini)

Layaknya sebuah perubahan tidak ada yang bisa dilakukan dalam semalam. Semuanya membutuhkan kerjasama agar berlangsung baik dan tidak menimbulkan tekanan baru pada pihak-pihak yang melaksanakannya dilapangan.

Student lead conference adalah diskusi mengenai hasil pekerjaan siswa dengan siswa sebagai pemegang kendali. Tentu saja tidak hanya siswa yang memegang peranan, namun dibutuhkan juga peranan administrasi sekolah, guru dan orang tua dalam mempersiapkan.

Dibawah ini adalah penjelasan mengenai peran semua pihak dalam menyukseskan Student led conference.

Peran guru.

1. Berperan sebagai fasilitator, pengamat dan menolong apabila ada hal yang memerlukan bantuan guru.

2. Menyusun jadwal (jadwal akan memerlukan koordinasi dengan guru lain atau administrasi bila ada siswa yang mempunyai adik atau kakak)

3. Mengatur lay out ruangan agar bisa terjadi interaksi yang aktif saat siswa menunjukkan pekerjaannya kepada orang tua.

4. Melatih siswa saat berbicara dalam memperkenalkan orang tuanya pada guru

5. Memotivasi dan memberikan tanggungjawab pada siswa untuk memegang kendali

6. Bersama siswa mempersiapkan bahan student lead conference yanitu daftar pekerjaan siswa yang sudah dipilih dan dinilai untuk menjadi bahan diskusi

7. Bersama siswa mempersiapkan display ruangan, tidak hanya hasil pekerjaan yang ada di folder, display pun bisa menjadi bahan diskusi yang menarik antara anak dengan orang tua.

Peran siswa

1. Bertanggung jawab terhadap pembelajarannya

2. Berlatih role play dalam memperkenalkan guru pada orang tuanya

3. Menyimpan dengan baik hasil karya portfolio

4. Mengisi form refleksi yang telah disediakan

5. Bertanya pada diri sendiri mengapa dan bagaimana sikap dan etos kerja mereka saat mengerjakan tugas yang menjadi portfolio untuk kemudian didiskusikean dengan orang tuanya

Peran orang tua

1. Menjadi partner, pendengar yang baik dan tidak menghakimi anak

2. Menghargai proses anak, bukan hasil

3. Memberikan dorongan atau pujian yang terarah

4. Memotivasi anak untuk semua hal yang telah dilakukannya

5. Membantu anak berrefleksi dengan kinerja nya dengan cara bertanya .

6. Mulai untuk membiasakan prinsip -prinsip dalam student lead conference ini dirumah .

7. Berempati dengan cara melihat sekolah dengan kaca mata anak

0 komentar: