Dari forum dan workshop orang tua; Bagaimana membekali orang tua dalam mendampingi putra-putri di dunia maya

Kamis, 13 Maret 2008

presentasi-cyberbully.jpg

Pernah dengar istilah digital footprints? Adalah istilah yang merujuk pada jejak kita di dunia maya. Ada fenomena menarik didunia pendidikan dan dunia kerja yang mungkin sebentar lagi akan terjadi di Indonesia. Orang yang menerima lamaran kita akan mencari informasi dan mencari jejak mengenai calon pelamar lewat mesin pencari google. Dengan demikian hal-hal yang berkaitan dengan diri seseorang baik itu berupa foto, tulisan, komentar akan secara otomatis disajikan oleh mesin pencari google. Bayangkan apabila sebuah nama yang diketikan di google akan menghasilkan gambar atau tulisan yang tidak mendukung bagi proses seleksi yang sedang dijalani. Terlebih lagi akan sangat menyedihkan jika hal tersebut berlaku pada siswa kita dimasa depan.



Merujuk dari fenomena diatas sekolah, orang tua dan guru harus bahu membahu mengarahkan dan melindungi siswa dalam mengarungi dunia yang bernama internet, dan memulai langkah untuk;

  • Mengajarkan siswa mengenai tanggung jawab saat berada di dunia maya serta mengajarkan nya pada saat yang tepat.

  • Membekali orangtua kemampuan melindungi putra-putrinya saat berada di dunia maya.


Di banyak kota besar telah banyak siswa-siswi sekolah dasar sampai sekolah menengah yang telah akrab dengan internet sama akrabnya mereka dengan telepon genggam. Sementara itu orang tua hanya memandang perangkat tersebut sebagai mainan baru bagi putra-putrinya.

Malah untuk internet, orang tua biasanya memberikan keleluasaan untuk anaknya memasuki dunia maya lewat warung internet atau bahkan memasangnya sendiri dirumah. Namun sangat sedikit sekali yang menyadari resiko yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut.

Hari ini (13 Maret 2008) selama 2 jam saya, Pak Sean dan Pak Chris memandu orang tua di Sekolah Global Jaya dalam acara ‘Forum dan workshop untuk orang tua mengenai cyberbully 'dalam upaya membekali orang tua mendampingi anaknya didunia maya. Cyberbully adalah segala perkataan serta tindakan untuk melecehkan baik secara fisik atau perkataan yang menyerang pihak lain lewat media teknologi dan internet. Cyberbully bisa berlangung lewat situs pertemanan, saat chatting, email bahkan telepon genggam. Bedanya dengan kasus bully yang terjadi didunia nyata, cyberbully lebih bersifat psikologis dan membuat korban terteror secara psikis dikarenakan sang korban tidak tahu siapa yang melakukan.

Beberapa pertanyaan saya kepada orang tua yang hadir antara lain

  • Situs apa saja yang sering anak anda kunjungi

  • Apakah anda memberikan anak anda telepon genggam

  • Apakah anda tahu siapakah saja teman-teman anak anda di dunia maya

  • Apakah anda sering berbicara dengan putra-putri anda menganai masalah-masalah yang timbul di dunia internet?

  • Dimana anda meletakkan komputer dirumah anda


Banyak sekali pertanyaan yang timbul mengenai menjaga keamanan anak saat di internet tapi hal-hal yang saya tekankan untuk menjawab pertanyaan orang tua antara lain

  1. Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat oleh orang dewasa

  2. Jangan biarkan anak berteman dengan orang lain didunia maya tanpa sepengetahuan anda

  3. Selalu mewaspadai perubahan air muka dan perasaan anak. Banyak kasus cyberbully yang bisa di cegah dikarenakan orang tuanya cepat tanggap.

  4. Jangan segan untuk menggunakan internet sambil berkunjung ke situs-situs yang sering dikunjungi anak.

  5. Apabila telah memutuskan untuk memberikan telepon genggam kepada anak, biasakan untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan terlebuh dahulu meminta ijin anak. Hal ini baik sekali dikarenakan anak menjadi segan dan segera menghapus dan membersihkan telepon genggam nya jika ada gambar atau video yang tidak baik.

  6. Tunjukkan situs yang bagus yang sudah pernah anda kunjungi sebelumnya.

  7. Beri batasan waktu saat anak berinternet

  8. lakukan dialog selalu mengenai manfaat yang baik dari internet

  9. (untuk remaja) arahkan anak untuk membuat blog.


Point 6 sampai 9 adalah sumbang saran dari Pak Budie

0 komentar: