Perbedaan kelas tradisional dengan kelas yang mulai menggunakan metode inkuiri.

Rabu, 09 Januari 2008

inquiry.jpg

Dalam kehidupan ada pepatah kuno yang mengatakan ‘katakan sesuatu pada saya dan saya akan lupa, perlihatkan pada saya dan saya akan ingat, libatkan saya dan saya akan mengerti'. Atau pepatah yang ini ‘tidak ada seorang pun yang mampu begitu saja menguasai semua pengetahuan, namun setiap orang dapat belajar bagaimana cara mengerti atau menguasai sebuah pengetahuan'. Kedua pepatah tersebut memberikan pembelajaran pada kita mengenai gambaran situasi di dalam kelas, semakin banyak kita libatkan siswa atau membuat siswa menjadi aktif, maka akan lebih cepat mereka menjadi mengerti subyek pelajaran yang kita sampaikan.



Dua kata bijak diatas menjadi sebuah batu pijakan dari konsep inkuiri dalam pembelajaran. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan inkuiri? Inkuiri adalah sebuah sistem dalam cara dalam melihat sebuah pengetahuan atau hal baru. Cara pandang inkuiri membantu pengembangan pola dan cara berpikir yang akan terus bertahan dalam perjalanan siswa sebagai pembelajar.
Apabila cara berpikir tadi sudah menjadi cara berpikir siswa kita maka siswa kita akan menjadi pemikir yang kreatif dan pribadi yang mampu memecahkan masalah.

Pertanyaan nya sekarang adalah apa perbedaan kelas yang masih tradisional dengan kelas yang sudah mulai menerapkan metode inkuiri.

Kelas tradisional

• Guru begitu saja memberi informasi sebanyak-banyaknya. Proses ini di ibaratkan bagaikan seseorang yang mengisi sebuah teko sampai penuh dengan air.
• Satu-satu nya hal yang diharapkan dari siswa adalah sedapat mungkin menguasai atau hapal semua informasi yang diberikan dari guru dan buku paket.
• Menghapal dan menghapal banyak sekali fakta dan informasi adalah hal yang paling dititikberatkan di kelas.
• Pembelajaran dirancang atau dibuat untuk konsumsi seluruh siswa yang ada didalam kelas tanpa memandang kecerdasan apa yang dimiliki siswa serta modalitas belajar yang dimiliki siswa
• Informasi yang didapat siswa terbatas pada apa yang diberikan guru dan buku paket.
• Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau komputer semata-mata hanya untuk menjadikan anak menguasai tools-tools yang terdapat di dalam setiap program komputer yang diajarkan. Dengan kata lain siswa hanya dibuat terampil menggunakan komputer tanpa diaplikasikan dalam pelajaran yang lain. Guru tidak berusaha menjadikan keterampilan dalam TIK sebagai ‘alat' dalam pelajaran yang lain..
• Saat menilai siswa, guru menggunakan sistem hanya ada satu pertanyaan dan satu jawaban yang benar dan menggunakan satu macam siistem penilaian saja.

Kelas yang mulai menggunakan sistem inkuiri

• Guru menjadi fasilitator dan memandu siswa untuk mengerti bagaimana mencari dan menemukan informasi yang ingin siswa ketahui dari berbagai media sumber pengetahuan. (buku, koran, majalah, internet dan lain-lain)
• Suasana pembelajaran dikelas banyak diwarnai dengan diskusi sebagai cara untuk mencari kebenaran dan pengetahuan dari sebuah subyek pembelajaran.
• Siswa diajarkan untuk memproses informasi yang dia dapatkan
• Pembelajaran menggunakan pendekatan konstruksivisme berawal dari apa yang siswa ketahui, apa yang ingin siswa ketahui dan yang terakhir apa yang siswa telah pelajari (gunakan pendekatan KWL).
• Siswa belajar memecahkan masalah dengan ‘melakukan' atau ‘hands on approach'
• Bersama dengan siswa guru banyak melakukan pembelajaran singkat (mini-lessons focus)
• Pembelajaran dilakukan dalam sistem grup atau kelompok
• Pembelajaran Teknologi informasi dan komunikasi digunakan untuk menghubungkan siswa dengan komunitas lokal dan dunia.
• Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi di integrasikan dengan subyek pembelajaran lain. Misalnya saat belajar topic mengenai lingkungan siswa membuat brosur, poster, presentasi power point untuk mempengaruhi orang lain agar mau perduli dengan pelestarian lingkungan.
• Banyak cara yang digunakan untuk menguji pengetahuan siswa. Aspek yang dinilai dengan cermat antara lain, pengetahuan, keterampilan dan perilaku siswa. Misalnya cara siswa memanfaatkan waktu dalam penyelesaian tugas dan lain-lain

0 komentar: