Berkomunikasi dengan orang tua siswa

Kamis, 06 Desember 2007

mitra-pomg-orang-tua.jpg

Suatu kali saat dalam sebuah kesempatan pelatihan yang saya adakan di sebuah sekolah, saat diskusi, seorang guru mengangkat masalah mengenai intervensi yang dilakukan orang tua terhadap kelasnya. "Orang tua sekarang kritis sekali , ada apa-apa mereka langsung datang sama saya, sebagian besar sih..isinya keluhan. " kata guru itu. Kegalauan guru itu dapat dimengerti, berkomunikasi dengan orang tua memang gampang-gampang susah. Gampang apabila kita rutin memberi mereka informasi dan kabar mengenai apa yang terjadi di kelas dan di sekolah kita, karena mereka biasanya akan selalu memberikan dukungan yang terbaik. Susah karena apabila distribusi informasi yang tidak baik maka orang tua akan menjadi pihak yang (meminjam istilah ibu guru di atas) melakukan intervensi.



Sebenarnya sekolah sebagai sebuah institusi punya kewajiban yang besar terhadap orangtua, sebaliknya juga orang tua juga punya kewajiban yang tak kalah banyak nya kepada sekolah. Apabila kewajiban dan tanggung jawab itu dapat berlangsung dengaan baik maka sekolah akan makin maju karena mempunyai orang tua (baca. Klien) yang selalu mendukung dan memberikan empati terhadap apa yang institusi sekolah lakukan bagi pendidikan putra putrinya. Banyak riset yang membuktikan bahwa keterlibatan orang tua yang banyak dalam proses pendidikan anak nya terbukti membawa pengaruh yang baik dalam kehidupan akademis nya. Dengan demikan sebuh pola hubungan yang harmonis antar orang tua dan sekolah harus diciptakan dan dibina.

Berikut ini adalah jalan untuk menciptakan harmonisasi tersebut;

1. Upayakan selalu kontak anda dengan orang tua selalu dalam nuansa yang positif. Cobalah hindari jargon atau istilah yang rumit dalam bidang pendidikan yang orang tua tidak mengerti.

2. Berdayakan buku komunikasi, gunakan buku itu untuk menceritakan apa yang siswa pelajari, pemberitahuan mengenai PR, memberikan pujian serta pemberitahuan lain mengenai anak didik kita.

3. Adakan pertemuan dengan orang tua seluruhnya saat tahun ajaran baru dimulai, kenalkan diri dan biarkan orang tua menyampaikan kekhawatiran serta harapan mereka terhadap kita sebagi guru, kaitannya dengan proses pendidikan putra-putrinya.

4. Coba lah untuk selalu mengerti kesibukan orang tua anak didik kita.

5. Ajak orang tua untuk menjadi relawan di kelas kita, menjadi bintang tamu saat pembelajaran mengenai topik atau yang lainnya.

6. Jadikan orang tua juga sebagai sumber belajar.

7. Adakan pelatihan mengenai pendidikan anak. Hal ini penting agar ada kesinambungan antara pola asuh dirumah dan disekolah.

8. Adakan workshop mengenai peningkatan akademis anak didik. Judulnya misalnya; ‘Bagaimana mengajarkan matematika untuk anak'.

9. Jadikan situasi pengambilan rapor anak didik sebagai jalan untuk merayakan keberhasilan dan pencapaian siswa.

0 komentar: