Melakukan observasi, mengambil pelajaran.

Selasa, 01 Mei 2007

Apakah anda seorang guru atau anda seorang kepala sekolah?

Apabila anda seorang guru, pasti anda pernah di observasi oleh seseorang. Saat anda ingin bergabung dengan sekolah anda sekarang misalnya, pihak sekolah mungkin meminta anda untuk melakukan praktek mengajar, baik dengan murid yang sedikit atau dengan murid satu kelas. Pada saat anda sudah menjadi guru pun terkadang anda tetap di observasi untuk melihat sejauh mana anda menggunakan pendekatan terkini dalam pembelajaran serta bagaimana anda melaksanakan apa yang disebut sebagai manajeman kelas.



Apabila anda seorang kepala sekolah, untuk mengetahui kemampuan guru yang sedang anda seleksi atau melakukan evaluasi kinerja tahunan terhadap guru anda pasti anda akan menjadi seorang yang melakukan observasi terhadap orang lain.

Sebagai pendidik kita juga bisa melakukan obeservasi kepada guru yang sudah lebih berpengalaman untuk mengetahui praktek pembelajaran yang baik. Tentunya setelah meminta ijin kepada yang bersangkutan.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar, observasi sangat diperlukan sebagai sarana meningkatkan diri bagi semua lini di dalam sekolah. Bagi guru hal tersebut akan berguna untuk mengetahui sudah sejauh mana perencanaan pembelajaran sudah dilakukan di kelas. Bagi manajemen sekolah, dalam hal ini kepala sekolah sangat penting untuk melakukan observasi sebagai rangkaian dalam menilai kinerja seorang guru. Walaupun ada banyak aspek dalam menilai kinerja seorang guru, tetapi keterampilan dia mengajar dan administrasi kelas sangatlah penting untuk ditelaah.

Berikut ini adalah tips yang berguna saat anda melakukan proses observasi, sebagai subyek maupun sebagai obyek observasi.

Persiapan sebelum observasi

Apabila anda seorang guru yang sedang melalui proses penerimaan atau guru yang akan di observasi oleh kepala sekolah;

1. Aturlah janji dengan pihak manajemen sekolah. Biasanya proses ini berlangsung setelah proses wawancara selesai.
2. Dua hari sebelum pelaksanaan praktek mengajar kirimlah rencana pembelajaran anda kepada pihak sekolah. Jangan lupa sertakan juga lembar kerja yang akan siswa kerjakan.
3. Dalam proses penerimaan guru baru, jangan lupa tentukan tingkatan kelas yang ingin anda ajar serta bidang studinya. Apabila sebelumnya anda mengajar taman kanak-kanak, jangan meminta untuk mengajar anak kelas 3. Pilihlah tingkatan yang membuat anda nyaman dalam melakukan praktek mengajar ini . Tentunya kesan pertama sangat penting saat proses penerimaan.
4. Lakukan riset singkat di internet mengenai rencana pembelajaran yang menarik untuk siswa sesuai bidang studi. Ada banyak sekali sumber di internet mengenai rencana pembelajaran yang singkat tetapi menarik bagi siswa dan guru yang melakukan.
5. Apabila observasi ini menjadi bagian dari penilaian tahunan anda sebagai guru kelas atau bidang studi. Anda boleh saja meminta siswa supaya membantu anda dengan bersikap baik dan antusias selama kegiatan belajar berlangsung. Walaupun pada dasarnya hal ini tidak akan banyak berguna bila dalam keseharian anda tidak pernah menerapkan atau tidak konsisten dalam menegakkan peraturan kelas.
6. Dalam kaidah observasi guru yang baik, hal yang akan menjadi pertimbangan utama adalah bagaimana seorang guru mengelola manajeman kelasnya. Jadi carilah bahan sebanyak-banyaknya mengenai cara mengelola kelas yang baik.
7. Bagi kepala sekolah mintalah kepada guru untuk melengkapi formulir untuk di observasi. Biasanya form observasi ini terdiri dari tujuan pembelajaran, mata pelajaran, waktu, fokus yang ingin guru ajarkan, bagaimana dengan tugas pada sesi observasi tersebut apakah harus selesai saat itu juga?, pengaturan proses pembelajaran, apa yang menjadi pembukaan, strategi apa yang anda pakai kepada siswa perorangan, dalam grup atau seluruh siswa di dalam kelas, apa yang menjadi kesimpulan dari sesi pembelajaran tersebut, apa yang akan guru lakukan, apa yang akan siswa lakukan, dan apa yang akan guru pendamping lakukan (bila ada).
8. Kepala sekolah memberikan pengarahan mengenai apa yang akan dinilai serta apa yang harus dipersiapkan guru untuk kegiatan observasi.

Saat proses observasi berlangsung, saat anda menjadi subyek atau obyek dalam observasi.

1. Sebelum memulai proses pembelajaran buatlah kesepakatan dengan siswa di kelas yang anda ajar, semacam kesepakatan yang berisi konsekuensi dan penghargaan bagi yang melanggar dan yang mentaati kesepakatan. Komunikasikan harapan anda kepada siswa dari proses kegiatan belaja yang akan berlangsung. Apabila ini tidak di laksanakan waktu anda akan terbuang percuma untuk membuat siswa tenang dan konsentrasi. Tetapi harap diingat bahwa kelas yang tenang dan diam belum tentu kelas yang sehat dan demokratis.
2. Jadilah manajer dikelas anda. Tegakkan lah apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Anda bisa mulai dengan mengingatkan anak untuk mengangkat tangan ketika proses brain storming sedang dilakukan. Misalnya, “Andi tolong angkat tangan bila ingin berbicara!” lalu sejak itu hanya menunjuk siswa yang mengangkat tangan bila ingin berbicara atau menjawab pertanyaan.
3. Saat mengajar berusahalah untuk tetap kukuh pada rencana pembelajaran yang sudah anda buat. Sebab hal tersebut menjadi bagian dari penilaian. Lakukan manajemen waktu yang baik, anda bisa memulai saat berlatih sebelum observasi berapa waktu yang diperlukan untuk pembukaan, penyampaian materi sampai kesimpulan, dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk merapihkan alat pembelajaran yang sudah dipakai sehingga kelas menjadi rapih seperti semula. Semua itu anda bisa tuangkan pada rencana pembelajaran.
4. Bersikaplah rileks dan santai, ingat proses observasi ini berguna untuk peningkatan keterampilan anda sebagai guru dan bukan untuk memata-matai apa yang selama ini anda lakukan dikelas.
5. Apabila anda bertindak sebagai observer bersikaplah tenang dan cari posisi yang tidak terlalu mencolok agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Jangan sungkan untuk turun langsung melibatkan diri bila anda lihat guru kewalahan dalam menangani perilaku siswa. Tentunya hal ini hanya anda lakukan bila semua sudah diluar kendali, dan lakukan seperti apa yang guru kelas tersebut lakukan sehingga tidak terjadi kesenjangan. Jika tidak berilah kesempatan guru untuk mengatasi masalah ini sesuai kapasitasnya.

Setelah proses observasi
1. Tentukan jadwal anda bertemu dengan orang yang mengobservasi untuk mendapatkan umpan balik.
2. Bertanyalah mengenai hal-hal positif yang sudah anda lakukan.
3. Sampaikanlah harapan atau target yang akan anda capai selanjutnya.
4. Mintalah kesempatan untuk diobservasi kembali dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik.
5. Kepala sekolah memberikan umpan balik yang berisi saran-saran bagi upaya peningkatan kompetensi guru baik kecakapan mengajar maupun manajemen kelas.

Suasana saat observasi.

Kesalahan yang biasa terjadi

1. Masing-masing pihak tidak menyadari bahwa proses observasi atau supervisi adalah sebuah proses yang harus dijalankan melalui komunikasi yang efektif, yang memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melakukan refleksi atas dirinya sebagai ajang peningkatan kompetensi.
2. Guru hanya mengandalkan saran dari supervisor tapi tidak mempunyai kemauan untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimilik oleh dirinya sendiri. Dengan demikian observer gagal untuk membangkitkan sisi kreatif dari orang yang diobservasi

Hal–hal yang menjadi penilaian dalam observasi

Manajemen kelas Penataan ruang Aktivitas pembelajaran
(isi pembelajaran) Manajemen perilaku Manajemen waktu
Penilaian Strategi guru Penampilan secara kesuluruhan
(suara dan bahasa tubuh) Alat peraga yang digunakan Penggunaan bahasa yang efektif dan komunikatif

Demikianlah uraian kami semoga bermanfaat, guru yang baik bukanlah guru yang berpengalaman bertahun-tahun tetapi guru yang setiap saat mau mencoba hal-hal baru sekaligus mampu merefleksikan diri nya demi peningkatan kompetensi kualitas belajar dan mengajar yang menjadikan siswa sebagai subyek.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

<
THANKS YOU GIVE ME MORE INSPIRATION