Peran guru dalam promosi sekolah

Jumat, 01 Februari 2008

Pagi hari saat dalam perjalanan ke sekolah saya terkejut senang ketika mendengarkan iklan di Radio. Iklannya biasa saja hanya berupa kesaksian atau testimoni. Tapi yang istimewa iklan tersebut berasal dari sekolah saya sendiri. Kalau anda yang di luar Jakarta mungkin tidak bisa mendengar. Tetapi bila anda ada di Jakarta anda bisa mendengarnya lewat radio-radio yang target pendengarnya adalah wanita dan keluarga. Sekolah saya beriklan untuk acara promosi sekolah atau Open Day. Acara tersebut akan dilaksanakan hari Sabtu tanggal 2 Februari 2008.



Iklannya sangat singkat, durasi nya hanya 20 detik, namun naskah nya dibuat dengan baik sekali karena isinya kesaksian siswa mengenai apa yang dia dapat selama sekolah di Global Jaya. Kalau saya dengar dengan seksama maka hal yang menjadi titik berat dari yang dia dapat selama bersekolah adalah kemampuannya untuk menjadi pemikir kritis (critical thinker) dan pemecah masalah (problem solver) dan dua hal tersebut membuat dia percaya diri untuk bisa bersaing di masa depan.

Saya iseng-iseng mengadakan penyelidikan kecil-kecilan di dalam sekolah,apakah naskah atau apa yang siswa tersbut katakan di iklan tersebut merupakan buatan atau rekaan, ternyata tidak. Siswa tersebut dipilih karena sebelumnya dalam suatu forum ia dengan baik dan gamblang, tanpa naskah berbicara di depan calon orang tua mengenai perasaan nya bersekolah di sekolah global jaya sedari TK sampai dengan kelas 11.

Cara kita beriklan memasarkan sekolah kita punya banyak cara dan siasat. Cara di atas hanya salah satunya.

Ada hal lain yang lebih penting dibanding dengan anggaran promosi sekolah yang mahal, yaitu mempersiapkan guru sebagai tenaga ‘marketing ‘ sekolah.

Kenapa hal ini menjadi penting, karena terkadang orang tua siswa lebih suka menerima informasi dari "orang dalam" mengenai sebuah sekolah. Untuk kemudian informasi tersebut (baik atau buruk) akan menjadi promosi dari mulut ke mulut yang efeknya akan mengalahkan anggaran promosi sekolah yang berbudget mahal.

Jadi bayangkan apabila komponen sekolah tersebut yang justru berbicara negatif mengenai sekolah tersebut.

Selamat berpromosi.

0 komentar: